Dosen-dosen Teknologi Hasil Perikanan UMRAH bekerjasama dengan dosen Budidaya Perairan melakukan kegiatan awal hilirisasi usaha pengolahan hasil perikanan di kelurahan Kampung Bugis. Hilirisasi hasil perikanan di Kelurahan Kampung Bugis dimulai dengan observasi dan wawancara. Wawancara bertujuan untuk menggali informasi terkait usaha pengolahan ikan yang perlu ditingkatkan kualitasnya secara terintegrasi dan pemanfaatan limbah pada usaha pengolahan ikan yang telah terbangun. Sumber informasi adalah pejabat kelurahan dan kelompok usaha bersama (KUBE) di Kelurahan Kampung Bugis.
Kelurahan Kampung Bugis memiliki visi yang sesuai dengan tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat Program Studi. Pengawasan dan bimbingan perlu diberikan kepada pelaku usaha pengolahan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pengawasan dan bimbingan dilakukan pada kelompok usaha bersama (KUBE) di bidang perikanan untuk dapat menjalankan kegiatan pengolahan yang tepat.
KUBE Maju Mandiri merupakan kelompok usaha bersama yang terdapat di Kampung Madong. Kelompok ini mengatur/menjalankan regulasi penangkapan ikan di Kampung Madong. Armada penangkapan di Kampung Madong adalah kapal berukuran 1 GT dengan area penangkapan yang terbatas di wilayah perairan Kampung Madong. Hasil tangkapan nelayan di Kampung Madong antara lain gonggong, ikan, dan gamat.
Nelayan di kampung madong mengalami penurunan hasil tangkapan. Hasil informasi yang diperoleh menyatakan bahwa anak muda sudah mulai malas menangkap ikan. Masalah lain yang dihadapi oleh nelayan kampung madong adalah penertiban alat tangkap yang belum optimal. Beberapa alat tangkap pukat masih digunakan untuk menangkap ikan sehingga ekosistem terganggu. Ketua Kelompok Nelayan menyebutkan harus ada aturan tegas yang mengatur itu.
Selain usaha penangkapan ikan kampung madong memiliki usaha pengolahan gamat. Teripang dapat diolah menjadi minyak gamat yang memiliki banyak manfaat. Minyak gamat banyak digunakan untuk kesehata. Fungsi minyak gamat ini antara lain membantu mempercepat penyembuhan luka, menghaluskan kulit, dan memperbaiki jaringan kulit.
Beberapa masukan bisa diimplementasikan untuk meningkatkan nilai tambah dari minyak gamat tersebut. Usaha pengolahan minyak gamat butuh bantuan untuk menaikkan nilai tambah terutama dalam hal desain kemasan. Desain kemasan dan kemasan yang digunakan dirasa perlu dikembangkan untuk melindungi minyak yang telah dihasilkan.